Selasa, 02 September 2014

KARNAVAL BREBES HUT RI KE-69

Pawai karnaval meriahkan HUT RI Ke-69 Tahun 2014 

pawai karnaval HUT RI ke-69 tahun 2014 di lhokseumawe
Dalam rangka memeriahkan peringatan HUT RI Ke-69 Tahun 2014, Pemerintah kota (Pemko) Lhokseumawe, hari Senin tanggal 18-Agustus-2014 menggelar Pawai Karnaval dan berlangsung sangat meriah.
Pawai Karnaval tersebut diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai jenjang pendidikan yang ada di Kota Lhokseumawe. Acara pelepasan peserta Pawai Karnaval dilepas langsung oleh Walikota Lhokseumawe, Suaidi yahya, di lapangan hira Kota Lhokseumawe.
Pada even Pawai Karnaval tahunan peringatan HUT RI kali ini di Kota Lhokseumawe juga ikut diramaikan dengan keikutsertaan dari Koramil yang ada di wilayah Kota Lhokseumawe yang menggunakan kendaraan sepeda motor serta mobil hias.

Selasa, 05 Agustus 2014

Jembatan ‘Jebol’ Jalur Pantura Brebes Macet Total

LENSAINDONESIA.COM: Jembatan sungai Pemali di Jalur utama Pantura Brebes, Jawa Tengah, kondisinya saat ini semakin kritis akibat kerusakan yang terjadi bertahun-tahun. Bahkan, badan jalan jembatan kembali jebol sehingga tidak bisa dilalui kendaraan besar.
Dengan kondisi yang tak memungkinan ini sejumlah kendaraan berat dialihkan melalui jembatan disebelahnya, sehingga menyebabkan penumpukan kendaraan dan antrian panjang dari dua arah. Kerusakan jembatan pemali yang berkepanjangan, terjadi akibat salah konstruksi sehingga badan jembatan tidak mampu menahan beban kendaraan berat.
Beginilah kondisi jembatan sungai pemali di jalur utama pantura Kabupaten Brebes, Jawa tengah. Badan jembatan yang terbuat dari plat baja jebol hingga menimbulkan lubang menganga ditengah jembatan.
Jembatan ini sudah sekitar tiga tahun mengalami kerusakan dan beberapa kali telah dilakukan perbaikan penambalan plat baja, namun beberapa kali pula kembali jebol. Karena kondisinya cukup kritis, jembatan yang menghubungi kota jakarta hingga surabaya hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan mobil pribadi saja.
Sedangkan kendaraan besar harus dialihkan melalui jembatan satunya yang berada disisi selatan. Akibatnya, terjadi antrian cukup panjang, baik dari arah semarang maupun dari arah Jakarta. Bahkan pada jam-jam sibuk, kemacetan ini mencapai belasan kilometer.
Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti, SE, ditemui saat tengah meninjau lokasi mengatakan, akibat kerusakan jembatan kali pemali ini masyarakat Brebes dan para pengguna jalan telah dirugikan milyaran rupiah.
“Baik jika ditinjau dari segi perekonomian yang terganggu hingga kecelakaan lalulintas yang kerap kali banyak merenggut korban jiwa. Dirinya sudah mengirimkan surat agar Pemerintah Pusat segera mengeluarkan izin atau merekomendasikan agar secepatnya Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Propinsi segera memperbaiki jembatan tersebut,” paparnya saat dikonfirmasi LICOM, Selasa (19/3).
Sementara itu, Sumardjono, Petugas Bina Marga Jawa Tengah mengakui adanya kesalahan konstruksi pada jembatan pemali, sehingga badan jembatan tidak mampu menahan beban kendaraan berat. Apalagi volume kendaraan di Jalur Pantura Brebes sangat padat, dengan beban yang melebihi tonase. Penggunaan plat baja untuk badan jembatan merupakan langkah terobosan sebagai pengganti beton dan aspal.
Bina marga akan melakukan rekonstruksi total jembatan sungai Pemali karena jembatan yang ada saat ini sudah tidak memungkinkan untuk dipertahankan. Pembuatan jembatan varu akan dilakukan pada bulan april dengan target penyelesaian bulan jully. Sehingga saat arus mudik lebaran 2013 mendatang, jembatan sudah bisa digunakan.
Warga berharap perbaikan jembatan sungai pemali dilakukan dengan perencanaan yang matang agar tidak cepat mengalami kerusakan kembali. Sebab hampir setiap hari selalu saja terjadi kemacetan dijalur utama pantura Brebes, akibat kerusakan jembatan sungai pemali ini.@boy
Banyaknya pondok pesantren (ponpes) dan warga Brebes yang menjadi Santri diberbagai ponpes mengilhami KH Rosyidi Malawi membangun Perpustakaan Kitab Kuning.
Kiai Kharismatis Jatibarang Brebes ini memulainya dengan membangun perpustakaan pribadi. Di rasa sudah memiliki kitab yang banyak maka dia memprakarsai pembangunan perpustakaan Kitab Kuning di area Masjid Jami Al Ittihad Jatibarang Brebes.
“Sudah ada 2000 judul kitab kuning yang dimiliki Kiai Rosyidi dan disumbangkan ke perpustakaan,” tutur Pembina Yayasan Al Ittihaad Jatibarang Brebes H Rais Kodim, saat peresmian Gedung Serba Guna dan Perpustakaan Lintang Masjid Al Ittihaad Jatibarang Brebes, Jumat Sore (18/7/14).
Awalnya, perpustakaan sudah dirintis Kiai Rosyidi sejak tahun 1997 sebagai perpustakaan pribadi di masjid Baitussaadah dimana beliau Rosyidi menjadi pengasuh majelis taklim di masjid tersebut.
Pembangunan gedung serba guna dan perpustakaan, lanjutnya, dibangun diatas tanah seluas 300 meter persegi wakaf dari Surip bin H Maksudi. Gedung dua lantai itu, lantai bawah digunakan untuk pertemuan umum sedangkan lantai atas digunakan untuk perpustakaan, ruang radio komunitas, dan ruang kesenian islam.
Direncanakan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung tersebut sebesar Rp 2,09 Milyar, namun baru menelan dana sebesar Rp 1,4 Milyar. “Kami belum bisa mendapatkan dana sebesar itu untuk pembelian almari, kursi, sound system dan perabotan lainnya,” kata H Rais.
Pembangunan gedung dan perpustakan ditopang sepenuhnya dari dana umat Islam keliling memakai kaleng setiap hari Jumat di Pasar Jatibarang dan Warga Jatibarang. “Kami merasa bersyukur, karena dari sebuah kaleng berubah menjadi kaleng besar berupa Gedung Serbaguna dan Perpustakaan,” ungkapnya.
Dia berharap, pemerintah Kabupaten Brebes bisa memberi dukungan dana untuk penyelesaian lebih lanjut. Sehingga gedung benar-benar menjadi representatif. “Kami sangat berbahagia bila Pemkab bisa memberi dukungan anggaran Rp 500 juta,” harapnya.
Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE dan KH Rosyidi Malawi.
Bupati dalam sambutannya sangat berterima kasih atas jerih payah yang dilakukan oleh masyarakat Jatibarang dan sekitarnya. Sehingga mampu membangun gedung dan perpustakaan yang sangat megah. Mudah-mudahan bisa membawa manfaat besar bagi warga Brebes khususnya.
“Soal bantuan dari pemkab Brebes untuk kelanjutan pembangunan perpustakaan Kitab Kuning, akan saya rundingkan dengan pihak Dewan,” jajni Idza .
Peresmian penggunaan gedung serba guna dan perpustakaan Al Ittihaad dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan sholat maghrib berjamaah. Tampak hadir Para Kepala Bagian dilingkungan setda Brebes,pengurus yayasan Al Ittihaad, alim ulama setempat, dan juga warga keturunan Thionghoa Jatibarang. (ILMIE)

Brebes Peringkat 7 Pertumbuhan Ekonomi Se-Jateng


Selasa, 15 Juli 2014

Daftar Bupati Brebes

Bupati Brebes.
No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Keterangan / Refrensentatif
1. - Tumenggung Arya Suralaya 1678 1683  
2. - Tumenggung Pusponegoro I ---- ----  
3. - Tumenggung Pusponegoro II 1683 1809  
4. - Tumenggung Pusponegoro III ---- ----  
5. Bupati Brebes ke-5.jpg Kanjeng Adipati Ariya Singasari Panatayuda I (Sura) 1809 1836  
6. - Kanjeng Adipati Ariya Singasari Panatayuda II (Karta) 1836 1856  
7. - Kanjeng Adipati Ariya Singasari Panatayuda III (Sarya) 1856 1876  
8. - Raden Tumenggung Cakra Atmaja 1876 1880  
9. - Raden Mas Adipati Ariya Cakranegara I 1880 1885  
10. - Raden Mas Tumenggung Sumitra, kemudian berganti nama
menjadi Raden Mas Adipati Ariya Cakranegara II
1885 1907  
11. - Raden Mas Martanam (Sawergi III) 1907 1929  
12. Bupati Brebes ke-13.jpg Kanjeng Raden Tumengung Mas Ariya Purnama Hadiningrat 1920 1929  
13. Bupati Brebes ke-12.jpg Raden Sajikun 1929 1929  (hanya 8 bulan)
14. Bupati Brebes ke-14.jpg Raden Adipati Ariya Sutirta Pringga Haditirta 1931 1942  
15. - Raden Sunarya 1942 1945  
16. Bupati Brebes ke-16.jpg Sarimin Reksadiharja 1945 1946  
17. Bupati Brebes ke-17.jpg K.H. Syatori 1946 1947  
18. - Raden Awal 1947 1947  
19. Bupati Brebes ke-19.jpg Agus Miftah 1947 1948  
20. - Raden Sumarna 1948 1950  
21. Bupati Brebes ke-21.jpg Mas Slamet 1950 1956  
22. Bupati Brebes ke-22.jpg Raden Mardjaban 1956 1966  
23. Bupati Brebes ke-23.jpg Raden Haji Sartono Gondosoewandito, S.H. 1967 1979  
24. Bupati Brebes ke-24.jpg H. Syafrul Supardi (Kolonel) 1979 1989  
25. Bupati Brebes ke-25.jpg H. Hardono (Kol. CZI) 1989 1994  
26. Bupati Brebes ke-26.jpg H. Syamsudin Sagiman 1994 1999  
27. Bupati Brebes ke-27.jpg H. Mohammad Tadjudin Noor Aly 1999 2001  
28. Wabub tri h ke-28.jpg Drs. H. Tri Harjono (PLTH) Mei 2001 Juli 2002  
29. Bupati Brebes ke-29.jpg H. Indra Kusuma, S.Sos. Juli 2002 Agustus 2010  
30. Bupati Brebes ke-30.jpg H. Agung Widiyantoro, S.H., M.Si. 10 Mei 2011 4 Desember 2012  
31. Idza Priyanti.jpg Hj. Idza Priyanti, A.Md., S.E. 4 Desember 2012 Petahana  masih Menjabat

Jumat, 27 Juni 2014

Sejarah Telur Asin Brebes, Makanan Eksklusif `Orang Jakarta`

  • Peristiwa
  • 0
  • 07 Agu 2013 01:22
Kota Brebes, bila melewatinya dalam perjalanan mudik, disarankan untuk membeli telur asin di sana. Sebab, selain merupakan makanan khas kota itu, telur asin di Brebes juga punya memiliki sejarah.

Konon, telur asin itu pertama kali diperkenalkan suami istri asal negeri bambu, China, In Tjiauw Seng dan Tan Polan Nio sekitar 1950. Pada awalnya telur asin menjadi makanan yang eksklusif, karena pasangan suami istri itu memasarkan telur asin ke Jakarta. Mereka memproduksi secara terbatas dan menjadikan telur asin yang gurih dan lezat dikemas sebagai salah satu hidangan istimewa.

"Menjamurnya telur asin di Brebes terjadi setelah pegawai suami istri tersebut berhenti kerja dan memulai usahanya sendiri," kata Agus Rianto, penjaga gerai Telor Asin Brebes Akbar Jaya kepada Liputan6.com, di Jalan Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (6/8/2013).

Selain sejarah singkat tentang telur asin, Agus juga menceritakan sedikit proses pembuatan makanan tersebut. Pertama-tama, telur yang akan diasinkan haruslah telur pangon. "Telornya itu telor bebek yang pangon. Pangon itu artinya alami, jadi bukan telur bebek ternakan tapi bebek liar," ujarnya.

Kemudian, telur bebek pangon itu dicuci lebih dulu dan dipisah antara yang retak dan yang tidak retak. "Baru diasinkan dengan cara direbus. Untuk proses perebusan ini memakan waktu 12-15 hari," papar Agus.

Selain diasinkan dengan cara direbus, telur asin juga dapat disajikan setelah dibakar asap atau diasapi. Agus mengaku banyak pelanggan yang lebih gemar membeli telur asin yang diasapi. Waktu pengasapan pun 3 sampai 4 jam. Setelah diasapi, maka telur asin yang biasanya berwarna hijau akan berubah menjadi warna hitam.

"Yang bakar itu lebih kenyal karena kadar air di dalam telur sudah berkurang," ungkap Agus.

Untuk 1 butir telur asin rebus, Agus menjualnya dengan harga Rp 3.500. Untuk telur asin bakar, harga yang harus dikeluarkan pembeli sebesar Rp 3.800. Tertarik membeli kuliner khas Brebes ini? (Ein) (Ein
- See more at: http://news.liputan6.com/read/660006/sejarah-telur-asin-brebes-makanan-eksklusif-orang-jakarta#sthash.fXjVYZqW.dpuf