Minggu, 01 Juni 2014

Sejarah BREBES


REINKARNASI SEJARAH BREBES…??
” Pada akhir abad ke-17 wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Brebes sudah dipimpin oleh saudara kandung “
Sejarawan Inggris Arnold Toynbee mengatakan, sejarah itu pasti berulang. Apa yang telah terjadi pada masa lalu, pada saat tertentu akan kembali terulang. Pengulangan itu bukannya hanya menyangkut waktu, tempat dan pelaku yang sama melainkan juga sifat kejadian dan
kausalisme yang identik dengan peristiwa yang dulu pernah terjadi. Jadi boleh dikatakan, perjalanan sejarah suatu bangsa/wilayah seperti sebuah gelombang yang memiliki pasang surut dan terus berjalan sepanjang waktu.

Setelah proklamasi kemerdekaan, bangsa Indonesia nyaris terpecah kembali dengan munculnya berbagai pemberontakan yang ingin mendirikan negara sendiri. Namun berkat kegigihan Bung Karno dan para pejuang yang lain, kesatuan wilayah Indonesia dapat dipertahankan. Ilustrasi itu menggambarkan bahwa perjalanan sejarah bangsa Indonesia seperti berulang. Apakah fenomena sejarah berulang bisa terjadi dalam lingkup sejarah lokal?
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 9A Tahun 1985, ditetapkan bahwa Kabupaten Brebes berdiri pada 18 Januari 1678, hari Senin Kliwon, bertepatan dengan tahun 1089 Hijriyah, atau tahun 1600 Caka atau 1601 Jawa. Hal ini terjadi setelah adanya tragedi mati sampyuh Adipati Arya Martalaya (Bupati Tegal ) dan Adipati Martapura (Bupati Jepara) yang terjadi pada 17 Januari 1678.
Sehari berikutnya, Sunan Amangkurat II (waktu itu Raja Mataram) berkenan menetapkan kekosongan jabatan bupati yang meninggal tersebut. Untuk memimpin Kabupaten Tegal diangkatlah adik Adipati Martalaya yang bernama Reksanegara, sedangkan untuk Brebes yang sekaligus dijadikan daerah kabupaten yang berdiri sendiri, diangkatlah adik Martalaya juga dengan nama dan gelar Tumenggung Arya Suralaya. Jadi, wilayah Brebes dan Tegal dipimpin saudara sekandung atau kakak-beradik.
Pelantikan Bupati Brebes terpilih Hj Idza Priyanti, SE yang rencananya akan dilaksanakan tanggal 4 Desember 2012 menjadi fenomena yang menarik berkaitan dengan pernyataan Toynbee tentang sejarah yang pasti berulang. Pada akhir abad ke-17 wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Brebes sudah dipimpin oleh saudara kandung. Setelah berjalan 334 tahun, peristiwa tersebut kembali terulang karena Bupati Brebes yang akan dilantik itu adalah kakak dari Wali Kota Tegal Ikmal Jaya SE.
Bagi rakyat hanya ada satu kata sepakat. Siapa pun dan dari mana pun pemimpinnya tidak jadi masalah. Yang penting mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat. Itulah yang didambakan. Tuku sate karo sujine, aja klalen karo janjine. Selamat bekerja semoga bisa lebih memakmurkan masyaraka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar